Protoman - Mega Man

Pages

Kamis, 20 Oktober 2011

Harmoni Suatu Kebudayaan

          Hidup manusia tidak pernah lepas dari budaya untuk bersosialisasi bersama orang lain dan masyarakat. Dan kebudayaan yang ada di seluruh penjuru dunia tercipta dari hubungan sesama  yang tidak lain bertujuan memperbaiki pandangan,akhlak dan perilaku kita terhadap satu sama lain dalam kehidupan bersama. Faktor-faktor yang dapat mewujudkan kebudayaan seperti itu adalah : dengan memperdalam kembali tentang kebudayaan lingkungan sosial dimana kita hidup dan berada, mulai dari lingkungan keluarga awal yang paling dekat dengan kita,sampai yang lebih luas, seperti lingkungan masyarakat,Bangsa dan Negara. Selain itu, perlu juga melihat silsilah agama yang dapat membangun keterlibatan sosial dari setiap individu , yang terwujud dalam berbagai bentuk interaksi sosial. Disini akan membahas beberapa pendalam dan aplikasi dari kebudayaan sekitar yang penting mendapat perhatian dalam membangun hubungan yang harmonis, sejahtera dan damai satu sama lain dengan perbedaan kebudayaan itu sendiri.

Kebudayaan keluarga individu dan masyarakat

           Lingkungan paling awal tempat individu tinggal dan membentuk kepribadian adalah keluarga, dan saat individu tersebut mulai berinteraksi dengan lingkungan paling dekat dan melanjutkan ke lingkungan sosial tempat kita untuk kedua kalinya mengadakan kontak sosial, sampai ke lingkungan yang lebih luas yang semakin memiliki banyak perbedaan kebudayaan yang dapat membentuk kepribadian individu itu sendiri. Lingkungan yang paling dekat dengan kita serta paling berpengaruh dalam hidup berbudaya adalah lingkungan sosial awal, yakni keluarga, yang kemudian dilanjutkan dengan lingkungan kelompok pertemanan atau kelompok masyarakat luas yang dapat mempengaruhi budaya dari kehidupan individu itu sendiri. Keluarga adalah lingkungan paling utama di mana kita mengalami cara berinteraksi dan berkomunikasi yang sangat intensif untuk proses pembelajaran selanjutnya seperti pada, lingkungan tempat kita menjalani proses sosialisasi berbagai kebudayaan manusia. Kelompok pertemanan atau kelompok masyarakat merupakan lingkungan sosial yang paling mempengaruhi juga selain keluarga, dimana kekeluargaan dari keluarga sendiri menjadi ciri khas untuk dapat membedakan satu sama lain dan sangat penting untuk membuat suatu hubungan kekeluargaan dengan masyarakat luas yang mempunyai ciri kebudayaan berbeda. Pada fase ini merupakan dimana seseorang mulai belajar memasuki dunia luar yang lebih luas. Walau lingkungan keluarga mempunyai budaya yang berbeda dengan kelompok pertemanan atau kelompok permainan kita yang digolongkan sebagai pembentuk pribadi baru dengan keterkaitan budaya satu sama lain.  namun dalam pembahasan selanjutnya kita akan lebih banyak membahas lingkungan keterkaitan budaya keluarga dan masyarakat itu sendiri, karena itulah yang menjadi fokus utama dalam bahasan ini. Membahas kebudayaan sebuah keluarga tidak lain membahas kehidupan masyarakat dalam kaitan erat dengan banyak kebudayaan orang-orang di seluruh dunia,yang dalam banyak aspek mempunyai hubungan paling dekat dengan kita, hidup dan tinggal dalam satu komunitas yang sangat berbeda kebudayaannya. Sering digambarkan bahwa kehidupan seseorang, dengan segala warna dan karakteristiknya yang khas, sangat ditentukan oleh kebudayaan dari mana dia berasal. Ada yang dididik dan dibesarkan dalam keluarga baik-baik, dan ada juga yang berlatar belakang keluarga yang buruk. Namun sebagai seorang makhluk sosial dalam sebuah keluarga yang berbudaya, dengan berinteraksi dengan banyak lingkungan dengan budaya yang berbeda Kita dapat membentuk kepribadian baru dengan memadukan berbagai macam budaya.

1. keluarga

          Keluarga merupakan kelompok manusia terkecil dan tempat pertama kali individu untuk hidup juga tempat pertama kali budaya manusia itu terbentuk. Keluarga terbentuk melalui suatu ikatan perkawinan atau oleh hubungan daradan keturunan. Dengan berdasarkan pada keluarga inti, dimana anggotanya terdiri atas ayah dan ibu beserta anak-anak kandung mereka atau anak-anak yang diadopsi dan dianggap serta diperlakukan sebagai anak kandung sendiri. Dan pada keluarga yang sifatnya meluas memeiliki anggota tidak hanya terdiri dari keluarga inti, melainkan didalamnya masih ada anggota lain seperti kakek-nenek, cucu, keponakan, tante, sepupu, dan sebagainya. Pada kasus lain juga terdapat keluarga yang tidak seperti keluarga inti atau tidak memiliki ayah,ibu dan saudara kandung, melainkan hanya terdiri dari orang-orang yang memiliki satu tujuan dan keyakinan untuk hidup bersamam, seperti : teman dalam satu perguruan, sekolompok penganut agama yang sama, kelompok orang-orang manula, dan sebagainya. Bagaimanapun bentuk keluarga yang ada di sekitar kita, keluarga inti merupakan faktor awal pembentuk kepribadian suatu individu dalam membentuk budaya yang berkaitan dengan kehidupan sosial.

2. Kelompok masyarakat sekitar

             Selain keluarga, terdapat juga suatu kelompok dengan hubungan yang cukup erat dan  bahkan sangat berpengaruh dalam kehidupan suatu individu yang sudah mempunyai keluarga. Kelompok yang dimaksud ada bermacam-macam, dimana hubungan antara anggotanya lebih renggang bahkan tidak saling mengenal namun sangat berkaitan saru sama lain. Kelompok masyarakat sekitar yang di maksud bukan terutama dalam arti memiliki ikatan darah ataupun dalam keluarga yang sifatnya meluas, melainkan kategorial yang seperti ( teman bermain, teman sekelas, teman seprofesi, kelompok gaul, dan kelompok-kelompok yang memiliki berbagai macam kebudayaan namun sangat berpengarunh dalam kehidupan seseorang untuk menemukan jati diri mereka). Para anggota dari kelompok ini memiliki keterkaitan khusus, karena perbedaan kebudayaan yang dapat menyatukan mereka.

Menjalin hubungan baik dengan sekitar berdasarkan perbedaan kebudayaan

          Keluarga dan masyarakat sekitar yang dekat dengan kita merupakan lingkungan awal dan utama dimana kita membentuk suatu kebudayaan di daerah dimana kita tinggal dan salah satu untuk mempererat perbedaan bedaya antar banyak keluarga, sebaiknya kita harus memberikan suasana yang baik anatar kelompok, atau bahkan mengkhayati kedekatan dan hubungan dan juga saling membangun serta memberikan sesuatu yang terbaik untuk kehidupan selanjutnya. Sama halnya terhadap keluarga kita sendiri,kita juga dapat berusaha berikan yang terbaik, untuk (membangun, memelihara dan mengembangkan suasana damai, kerukunan dan saling mencintai) karena itulah tugas dari setiap anggota yang ada dalam satu wilayah, maka kita juga harus bisa melakukan hal yang terbaik seperti dengan keluarga kita sendiri untuk menghayati hal yang sama di lingkungan yang lebih luas. Maka sebaiknya hubungan yang baik itu kita bangun dalam lingkungan yang sekiranya merupakan bagian dari diri kita, yakni keluarga dan kelompok masyarakat luas. Kehangatan dan kesejukan damai hidup bersama harus kita mulai dari keluarga kita sendiri dan masyarakat sekitar untuk masa depan yang lebih baik lagi untuk keturunan dan kebudayaan kita.

Ancaman  dalam perbedaan kebudayaan

            Terciptanya banyak kebudayaan di seluruh dunia berawal dari perbedaan tujuan dan keyakinan yang mereka yakini. Sebagai contoh terkecil seperti, Gagal terciptanya suatu suasana hidup yang diidamkan dalam sebuah keluarga, atau gagalnya suatu individu dalam berbaur dengan banyak orang juga, dan semua hal itu dapat terjadi karena berbagai alasan. Alasan ini bisa jadi sudah ada sejak awal terbentuknya hidup manusia, tetapi dapat juga baru timbul karena apa yang dilakukan oleh manusia itu sendiri. Setiap manusia mempunyai kemungkinan untuk dihinggapi hal-hal negatif yang mengancam keharmonisannya, dan ada cukup banyak kelompok yang mengalami hal-hal buruk tersebut, dengan kadar dan bentuk yang hampir sama atau berbeda jauh satu sama lain. Diantara berbagai masalah yang ada, dapat disebutkan misalnya : perpecahan antar wilayah karena pemimpin mereka yang tidak bisa bersikap adil pada setiap pihak, perbedaan warna kulit, kekerasan antar kelompok yang mengakibatkan perpecahan, adu domba karena perbedaan kehidupan, kurangnya kesinambungan dalam berkomunikasi. Begitu juga kesulitan ekonomi, penyakit atau cacat fisik dan mental yang membuat orang saling merendahkan, atau perpisahan tempat tinggal karena pekerjaan atau pendidikan. Masalah lain bisa berupa adanya cacat sosial yang membuat mereka terprovokasi  secara tidak langsung. masalah paling utama seperti, adanya berbagai perbedaan sifat dan watak serta kepribadian yang sulit dipertemukan satu sama lain. Begitu juga adanya keinginan yang sulit dipadukan,  adanya pemahaman yang berbeda tentang sesuatu hal, adanya perbedaan pendapat dalam menanggapi atau menangani suatu masalah. Bisa juga masalah itu berupa : gagalnya mewujudkan suatu keinginan atau cita-cita, mengalami kegagalan demi kegagalan dan teman mulai pada menjauh, atau adanya gossip atau issue yang memojokkan satu sama lain.. Begitu juga dengan adanya masalah (konflik) yang tidak dapat diselesaikan, sehingga semakin lama semakin bertumpu dan membawa akibat yang memberatkan bagi kehidupan pribadi dan bersama dalam organisasi atau kelompok. Dan barang kali masih banyak lagi masalah-masalah lain yang ternyata bisa ancaman dari perbedaan budaya. Masing-masing kelompok yang mengalami satu atau lebih dari hal-hal yang diatas, biasanya mengatasinya dengan cara mereka sendiri. Hasilnya pun bermacam-macam. Ada yang berusaha untuk berpisah namun tetap menjalin hubungan yang baik satu sama lain. Namun pada dasarnya perbedaan kebudayan itulah yang membuat banyak orang-orang belajar untuk saling menghargai. Walaupun terjadang sering terjadi kesalahpahaman yang dapat menghancurkan kepentingan satu sama lain. Kalau kita dapat menyadari arti terpenting dari perbedaan kebudayaan tersebut kita dapat membuat beberapa kelompok yang memiliki budaya yang berbeda menjadi satu kelompok yang mempunyai tujuan sama dan selalu hidup dalam keharmonisan. Karena masih terlalu banyak orang yang hidup berdasarkan perbedaan budaya namun tidak saling hidup dalam keharmonisan malahan hidup karena terjebak dalam sifat –sifat jahat alami diri mereka sendiri seperti ketamakan, kekuatan untuk menguasai dan merusak, karena mereka tidak pernah merasa puas dengan apa yang telah mereka dapatkan dan selalu menganggap semua orang itu berbeda-beda dipandang oleh mata mereka.

     
                                                                                                  Sumber : Bagus permadi

0 komentar:

Posting Komentar