1.
Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita, derita berasal dari bahasa
sansekerta, dhra yang berarti menahan atau menanggung. Sedangkan menurut kamus
besar Bahasa indonesia derita artinya menanggung (merasakan) sesuatu yang tidak
menyenangkan. Dengan demikian merupakan lawan kata dari kesenangan ataupun
kegembiraan.
a. Siksaan
Badan atau
jasmani dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Siksaan yang sifatnya
fiskis, diantaranya :
·
Kebimbangan
: tidak dapat menentukan pilihan yang akan diambil
·
Kesepian : Seorang yang merasa kesepian walaupun
berada di lingkungan ramai
·
Ketakutan : yang menyebabkan seseorang mengalami
siksaan batin
Sebab merasa
seseorang ketakutan :
·
Claustrophobia : takut terhadap ruangan tertutup
·
Agorophobia : takut terhadap ruangan terbuka
·
Gamang : takut berada di tempat ketinggian
·
Kesakitan : takut yang disebabkan rasa sakit
·
Kegagalan : takut akan mengalami kegagalan
b. Kekalutan Mental
Gangguan
kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus
dihadapi. Gejala permulaan seseorang mengalami kekalutan mental :
·
Nampak pada jasmani : Merasakan pusing, sesak napas, demam dan
nyeri pada lambung
·
Nampak pada kejiwaan : rasa cemas, ketakutan,
patah hati, apatis, cemburu dan mudah marah
Tahapan ganggungan kejiwaan :
·
Gejala-gejala kehidupan si penderita baik
jasmani maupun rohani;
·
Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif
Kekalutan
merupakan titik patah (mental Breakdown)
Sebab timbulnya kekalutan mental :
·
Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani
atau mental;
·
Terjadinya konflik sosial budaya akibat norma;
·
Cara pematangan batin yang salah dengan
memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial
Proses kekalutan mental seseorang yang
mendorong ke arah :
·
Positif : Trauma (luka jiwa), survive dalam
hidup;
·
Negatif : Trauma diperlarutkan atau
diperturutkan akhirnya frustasi
Bentuk Frustasi :
·
Agresi : kemarahan yang meluap-luap (emosi tidak
terkendali);
·
Regresi : kembali pada pola primitif atau
kekanak-kanakan;
·
Fiksasi : pembatasan pada satu pola yang sama;
·
Proyeksi : kelemahan dan sikap sendiri yang
negatif pada orang lain;
·
Identifikasi : menyamakan diri dengan seseorang
yang sukses;
·
Narsisme : merasa dirinya lebih superior
daripada orang lain;
·
Autisme : menutup diri secara total dari dunia
riil
·
Penderita kekalutan mental banyak terdapat
dalam lingkungan seperti :
·
Kota-kota besar : tantangan hidup yang berat,
merasa dikejar-kejar untuk memenuhi kebutuhan hidup;
·
Anak-anak usia muda : tidak berhasil apa yang
dikehendaki atau di idam-idamkan;
·
Wanita : lebih mudah merasakan suatu masalah
yang dipendam ke dalam hati atau perasaan;
·
Orang yang tidak beragama : tidak memiliki
keyakinan, bahwa diatas dirinya ada kekuasaan yang lebih tinggi;
·
Orang-orang yang terlalu mengejar materi :
seseorang yang memiliki sifat ngoyo dalam memperoleh tujuan kegiatannya.
c. Penderitaan dan perjuangan
Konsekuensi
manusia hidup bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia
melainkan juga menderita. Manusia hidup tidak boleh pesimis yang menganggap
hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia harus optimis dan harus berusaha
mengatasi kesulitan hidup.
d. Penderitaan, media masa dan seniman
Kemajuan teknologi dan sebagian lainnya
membuat manusia menderita. Media masa merupakan alat yang paling tepat untuk
mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada
masyarakat.
Media masa merupak alat yang tepat untuk
mengkomunikasikan peristiwa penderitaan manusia kepada masyarakat. Tetapi seniman
juga dapat berkomunikasi dengan karya seninya sehingga penontonnya dapat
menghayati penderitaan sekaligus keindahannhya.
e.
Penderitaan
dan sebab-sebabnya.
Penderitaan
manusia dapat di perinci sebagai berikut :
Ø
Timbul karena perbuatan buruk manusia
Ø
Semena-mena kepada pembantu rumah tangga;
Ø
Orang tua yang menganiaya anak;
Ø
Para pejabat zaman orde lama;
Ø
Buruk terhadap lingkungan seperti banji, tanah
longsor dan gas beracun
Ø
Timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan
Ø
Seorang anak buta sejak dilahirkan;
Ø
Nabi Ayub mengalami siksaan Tuhan;
Ø
Tengelamnya Fir’aun di laut Merah.
f. Pengaruh Penderitaan
Orang yang mengalami penderitaan
berupa sikap positif dan negatif, sebagai contoh sikap negatif yaitu penyesalan
karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa dan ingin buduh diri. Sikap
Positif adalah sikap optimis mengatasi penderitaan hidup bahwa hidup bukan
rangkaian penderitaan. Sikap Negatif dan sikap positif ini dikomunikasikan oleh
para seniman kepada para pembaca, penonton dan para pembaca.
Sikap yang timbul pada orang yang
mengalami penderitaan berupa sikap positif ataupun negative. Apabila sikap negative dan
positif ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada para penonton maka mereka
aka memberikan penilaiannya.
Kesimpulan :
Manusia
menjalani kehidupan didunia ini akan selalu mengalami dua hal yang selalu silih berganti antara kebahagiaan /
kesenangan dengan penderitaaan / kesusahan. Penderitaan atau kesusahan itu
merupakan ujian dari Allah SWT yang telah menciptakan manusia, penderitaan itu
dapat menimpah kepada dua aspek dari manusia yaitu aspek jasmani dan aspek
rohani, penderitaan dapat berupa siksaan yaitu kebimbangan, kesepian dan
ketakutan serta kekalutan mental yang dapat membuat manusia menderita. Manusia
akan lebih menghargai kebahagiaan kalau manusia itu pernah merasakan
penderitaan, karena ia merasakan bagaimana rasanya menderita dan ternyata suatu penderitaan bukanlah sebuah hambatan
untuk meraih kesuksesan atau cita-cita,
banyak kita temukan atau jumpai ternyata seseorang yang menderita
ternyata mempunyai semangat / kekuatan
baru dalam menjalani hidupnya (tahan banting), tergantung bagaimana
seseorang tersebut mengambil hikmah atau pelajaran dari segala bentuk
penderitaan yang dialaminya, contohnya : semula ia adalah seseorang yang hidup
sangat sederhana, yang setiap waktu biaya hidupnya hanya dari mengumpulkan
barang-barang bekas, tapi berkat keuletan dan semangatnya dalam menjalani hidup
ternyata dilain waktu hidupnya berubah, sekarang ia menjadi bos atau juragan,
dan berubahlah hidupnya sekarang, yang dahulunya penuh dengan kekurangan dan
penderitaan menjadi serba ada, dari contoh penderitaan diatas, ternyata sebuah
penderitaan itu tidak selamanya buruk, tergantung dari segi dan apa yang dapat
kita ambil dari suatu penderitaan tersebut.
Saran – Saran
Penderitaan seharusnya tidak menjadi sebuah hambatan
atau bumerang dalam menjalani kehidupan, setiap langkah dalam hidup kita akan
dimintakan pertanggung jawaban oleh Allah SWT, untuk itu besar harapan dari
kami untuk bersama-sama mengintrospeksi diri serta mengambil pelajaran dari
setiap musibah dan penderitaan yang kita alami. Perlu diketahui bahwa Allah itu
memberi suatu cobaan sebatas kemampuan manusia itu sendiri. Dan setiap cobaan,
musibah dan penderitaan pasti semua ada hikmah yang dapat kita ambil, Serta
yang utama kita harus banyak-banyak bersyukur, serta melapangkan hati untuk
senantiasa ikhlas dalam menghadapi sebuah cobaan.
Penderitaan yang dialami manusia dapat diatasi
dengan cara banyak bersyukur atas nikmat dan karunia yang telah diberikan oleh
Allah kepada manusia. Dan juga bersosialisasi dan mencari kawan tempat kita
mencurahkan permasalahan dan penderitaan kita serta penderitaan juga dapat
dikurangi dengan banyak melakukan aktivitas yang dapat menyibukan diri dan
melupakan penderitaan yang tengah kita alami, sehingga rasa kesepian tidak lagi
memperoleh tempat yang menyita waktu dalam diri.
Sumber :
aisriska.files.wordpress.com/2007/04/makalah-ibd.doc
elearning.gunadarma.ac.id/.../bab6-manusia_dan_penderitaan.pdf
0 komentar:
Posting Komentar